Rabu, 20 April 2011

Apa Yang Tuhan Mau?


Akhir-Akhir ini, kita melihat banyak terjadi gempa dinegara kita. mulai dari Tsunami di Aceh, berita longsor di Bandung, gempa di Nias dan masih banyak lagi yang terjadi di negara kita ini. Salah satu dari kejadian tersebut, kita pernah mendengar kisah tentang seorang anak laki-laki berusia sembilan Tahun. Ketika Tsunami melanda Aceh, anak tersebut hanyut sampai ke laut. Ia memegang sebatang pohon selama lima hari. Sungguh ajaib ia dapat bertahan hidup karena pada saat itu memang ia tidak mempunyai makanan dan minuman. Akhirnya ada satu perahu nelayan yang melihatnya dan menyelamatkannya. Seluruh keluarganya hilang, rumahnya juga sudah tidak ada lagi.
Sewaktu-waktu anak laki-laki ini duduk dalam tenda darurat untuk mendapatkan perawatan medis. Saya dapat membayangkan pikirannya sedang berkecamuk dengan pertanyaan-pertanyaan: “Allah… dimanakah Engkau? Apakah Engkau tidak memperhatikan saya? Bagaimanakah dengan keluarga Saya? Bagaimana bisa Engkau dapat memberikan pencobaan seberat ini? Mengapa Engkau tidak menyelamatkan keluarga saya? Mengapa Engkau menyelamatkan keluarga orang lain, tapi bukan keluarga saya? Allah… apa yang sedang engkau perbuat ini?
Pada saat seperti inilah, kita mungkin merasa kecewa, bingung dan bahkan marah kepada Allah. Jika kita sadar, ada kalanya kita tidak memahami Allah karena kebesaran-Nya. Ada saatnya ketika kita sungguh-sungguh memerlukan pertolongan Tuhan tetapi sepertinya kita tidak bisabahkan tidak mungkin untuk mendapatkannya.
Kita sungguh-sungguh ingin beriman kepada Allah yang baik, namun hati kita tetap bertanya, ”Mengapa Allah? Mengapa?” Kita merasa ditinggalkan dan dilupakan.
Saya percaya hati Tuhan benar-benar remuk ketika kita sedang mengalami penderitaan yang begitu mendalam. Allah adalah Allah yang Turut merasakan apa yang dirasakan oleh umat-Nya. Kita sungguh berharga bagi Allah dan Allah sungguh mencintai kita dengan cinta yang tidak terbatas. Ia Allah yang maha pengasih, lagi penyayang. Ia ada bersama dengan kita ketika hidup kita hancur, ketika kita mengalami masalah berat bahkan ketika keluarga kita hilang.
Kalau demikian, kita mungkin merasa perlu bertanya: “Lalu mengapa Allah memberikan penderitaan yang begitu berat dalam hidup kita?”  Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang pasti keluar dalam pikiran kita, walau kita sudah hidup didalam Tuhan. Saran saya, pertanyaan ini sebaiknya jangan ditanyakan kepada orang lain. Orang lain tidak akan bisa menjawab pertanyaan ini dengan tepat karena mereka tidak pernah tahu isi hati Tuhan, kecuali Tuhan memberitahukannya. Apabila kita mendengarkan jawaban orang lain dan ternyata jawaban itu tidak tepat, maka yang ada dalam hidup kita hanyalah penyesalan. Jadi cobalah ambil waktu untuk bertanya pada Tuhan dan melihat diri kita sendiri. Pertanyaan ini hanya bisa dijawab oleh Tuhan yang mengijinkan masalah itu terjadi dalam hidup kita.
Lalu bagaimana kita tetap memahami Allah dengan cara seperti ini? Satu-satunya cara adalah tetap berpegang teguh pada Allah dan tetap percaya bahwa rencana Allah selalu mendatangkan kebaikan dan damai sejahtera dalam hidup kita. Kita harus membuang perasaan curiga, sakit hati dan rasa kepahitan kepada Allah.
Kita harus percaya bahwa ada waktunya Tuhan yang harus kita ikuti untuk menerima janji Allah digenapi dalam hidup kita. Percayalah pertolongan Allah tidak pernah terlambat, dan rencana Allah selalu indah dan membawa kebaikan serta damai sejahtera. Gbu***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar