Senin, 25 April 2011

Itu Waktunya Tuhan


Penginjilan (Pemberitaan kabar sukacita atau kabar keselamatan) merupakan suatu panggilan bagi setiap umat kristen yang percaya kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat (Mat 28:19-20). Tetapi walaupun demikian, hal ini bukanlah berarti bahwa setiap orang Kristen memiliki kuasa untuk membuat orang bertobat atau berbalik dari jalannya yang salah kepada jalan Tuhan. Pertobatan adalah pekerjaan Tuhan, yaitu pekerjaan Allah Roh Kudus.
Dalam proses penginjilan ini, kita mungkin menemukan masalah-masalah yang sering kali membuat kita kesal dan malas untuk melakukan penginjilan. Misalnya orang yang menutup telinga atau tidak mau mendengarkan kabar sukacita yang ingin kita ceritakan, atau mungkin orang yang mau mendengar apa yang ingin kita ceritakan tetapi tidak mau bertobat dan merubah kehidupannya. Harus diakui bahwa proses penginjilan bukanlah merupakan hal yang mudah dan gampang, tetapi harus diakui juga bahwa proses penginjilan adalah sesuatu yang harus dan sanggup untuk kita lakukan. Untuk itu, dalam penginjilan, ada suatu hal yang harus kita ketahui dan kita mengerti dengan benar, supaya kita dapat kuat dalam melaksanakan panggilan kita yaitu menjadi seorang penginjil.
Hal yang harus kita ketahui tersebut adalah: “Segala sesuatu yang terjadi dalam hidup manusia berjalan sesuai dengan waktunya Tuhan.” Berbicara tentang waktunya Tuhan bukan hanya berbicara tentang berkat jasmani yang sering kita terima. Waktunya Tuhan juga berbicara tentang iman dan kepercayaan yang dimiliki oleh seseorang. Pertobatan dan perubahan manusia untuk menerima Yesus didalam kehidupan mereka adalah pekerjaan Roh Kudus. Hal ini juga terjadi sesuai dengan waktunya Tuhan. Jadi apabila seseorang bertobat dan menerima Yesus, itu adalah waktunya Tuhan yang dinyatakan dalam kehidupan manusia. Untuk itu hal ini haruslah tertanam dalam diri dan pikiran kita sebagai alat Tuhan, supaya kekecewaan dan kemalasan jangan menhinggapi kita pada saat kita melaksanakan tugas kita.
Hal lain yang harus kita ketahui, yang bersangkut paut dengan waktunya Tuhan adalah: “Waktunya Tuhan dapat terjadi dalam keadaan apapun yang sedang dialami manusia.” Banyak orang yang membuat pengajaran-pengajaran sendiri tentang waktunya Tuhan. Mereka menetapkan waktu-waktu tertentu untuk seseorang dapat mengalami pertobatan sesuai dengan pengalaman yang pernah mereka alami atau pengalaman yang dialami oleh banyak orang.  Ada yang berkata pertobatan hanya akan diterima seseorang apabila orang tersebut mengalami penderitaan. Ada juga yang berkata bahwa pertobatan hanya akan diterima seseorang apabila seseorang tersebut diberkati Tuhan dengan berkat jasmani secara melimpah. Kedua hal ini bukanlah hal yang salah, karena dalam pengalaman hidup orang Kristen yang bertobat, kedua hal ini sering kali menjadi kesaksian yang terjadi dalam kehidupan mereka.
Sayapun secara pribadi tidak berkata bahwa hal ini merupakan hal yang salah. Hanya jangan menjadikan kedua hal ini menjadi patokan untuk mengalami sebuah pertobatan didalam kehidupan kita atau didalam kehidupan orang yang sedang kita injili. Sekali lagi pertobatan adalah waktunya Tuhan yang dinyatakan dalam kehidupan manusia. Tuhan bisa membuat orang bertobat ketika ia sedang mengalami penderitaan, masalah dan persoalan-persoalan yang besar, tetapi Tuhan juga bisa membuat orang bertobat ketika orang tersebut sedang diberkati berlimpah-limpah. Jadi dalam keadaan apapun dan bagaimanapun, seseorang itu dapat mengalami pertobatan dan menerima Yesus dalam dirinya jika Tuhan mengkehendakinya.
Jika kita mengerti dan menanamkan kedua hal ini didalam kehidupan kita, maka panggilan kita sebagai seorang yang harus memberitakan injil bukanlah merupakan sesuatu yang mengesalkan atau membosankan. Justru panggilan ini merupakan suatu  kebahagiaan kita, karena Tuhan mempercayakan kita untuk memberitahu kepada orang lain tentang jalan menuju  keselamatan dan kehidupan yang kekal. Selamat menunaikan tugas kita, God bless you***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar